Jumat, 28 Oktober 2016

PENGANTAR METODE GEOLISTRIK

PENGANTAR METODE GEOLISTRIK

Metoda geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik didalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya dipermukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi.

Metode geolistrik didasarkan pada penerapan konsep kelistrikan pada masalah kebumian. Tujuannya adalah untuk memperkirakan sifat kelistrikan medium atau formasi batuan bawah-permukaan terutama kemampuannya untuk menghantarkan atau menghambat listrik (konduktivitas atau resistivitas).

Aliran listrik pada suatu formasi batuan terjadi terutama karena adanya fluida elektrolit pada pori-pori atau rekahan batuan. Oleh karena itu resistivitas suatu formasi batuan bergantung pada porositas batuan serta jenis fluida pengisi pori-pori batuan tsb. Batuan porous yg berisi air atau air asin tentu lebih konduktif (resistivitas-nya rendah) dibanding batuan yg sama yg pori-porinya hanya berisi udara (kosong).

Metode Geolistrik terbagi atas beberapa bagian yaitu:

·      Metode Potensial Diri (Self potential)

·      Induksi Polarisasi (IP)

·      Resistivitas Tahan Jenis

1.    Metode Potensial Diri (Self potential)

Metode potensial merupakan salah satu metode geolistrik yang bertujuan untuk menganalisis struktur lapisan bumi berdasarkan sifat kelistrikan bataun namun dengan tidak memberi medan listrik eksternal.

2.    Induksi Polarisasi (IP)

Metode induksi polarisasi merupakan salah satu metode geolistrik yang bertujuan melakukan pengukuran parameter listrik batuan (resistivitas) berdasar potensial polarisasi yang terukur antara dua elektroda dalam kondisi tanpa polarisasi volume.

3.    Resistivitas Tahanan Jenis

Metoda Resistivitas adalah salah satu metode geolistrik yang mempelajari sifat resistivitas/konduktifitas listrik lapisan batuan di dalam bumi.

Berdasarkan paa tujuan penyelidikannya, metode geolistrik tahanan dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu :

·      Metode resistivitas sounding

Metode Sounding adalah metode resistivitas yang bertujuan untuk mengetahui variasi resistivitas lapisan bawah permukaan secara vertikal

·      Metode resistivitas mapping (profiling)

Metode Mapping adalah metode resistivitas yang bertujuan untuk mengetahui variasi resistivitas lapisan bawah permukaan secara horizontal

v Metode pengukuran Geolistrik

Terdapat beberapa konfigurasi elektroda yang dijadikan metode pengukuran dalam survey geolistrik. Pemilihan konfigurasi elektroda tergantung pada kondisi lapangan, kedalaman target dan tujuan survey. Konfigurasi elektroda yang banyak digunakan diantaranya adalah, konfigurasi Wenner, konfigurasi Schlumberger, konfigurasi Dipole-dipole.

Tabel Kelebihan dan kekurangan dari beberapa konfigurasi elektroda

Konfigurasi Elektroda

Kelebihan

Kekurangan

Wenner

ketelitian pembacaan tegangan pada elektroda MN lebih baik dengan angka yang relatif besar karena elektroda MN yang relatif dekat dengan elektroda AB.

tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan

Schlumber

kemampuan untuk mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan

pembacaan tegangan pada elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relatif jauh

Dipole-dipole

dapat digunakan untuk penetrasi yang lebih dalam dan waktu untuk perubahan bentangan elektroda yang relatif lebih pendek

pengukuran medan listrik menjadi sulit pada jarak pengukuran yang cukup jauh

 

1.    Konfigurasi Wenner

Konfigurasi Wenner digunakan pada jarak yang sama antara elektroda. Dalam konfigurasi ini AM = MN = NB.

2.    Konfigurasi Schlumber

Pengukuran dengan konfigurasi Schlumberger ini menggunakan 4 elektroda, masing-masing 2 elektroda arus dan 2 elektroda potensial

3.    Konfigurasi Dipole-dipole

Konfigurasi dipole pada saat ini serimg digunakan dalam eksplorasi. Sumber daya mineral. Konfigurasi dipolemempunyai dua bagian utama ‘Current Dipole’ (AB) dan ‘PotentialDipole’ (MN), yang letaknya tidak segaris dan simetris.

v Interpretasi Data

Data yang telah kita peroleh kemudian kita inversi ke dalam gambar. Inversi tersebut dapat dilakukan dengan software. Contohnya software RES2DINV dan software IPI2win. Selain itu analisis data juga dapat dilakukan dengan matching curve.

Gambar Contoh model hasil interpretasi

 

Gambar Contoh hasil deteksi lapisan batubara menggunakan metoda geolistrik 2-D : lapisan batubara ditunjukan oleh distribusi nilai resistivitas yang sangat tinggi.

 

Gambar Contoh hasil inversi menggunakan software RES2DINV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GEOWUMU

Proses Pembentukan Tanah

Proses terbentuknya tanah sangat berkaitan dengan  faktor pembentuk tanah . Dimana faktor pembentuk tanah akan mempengar...