PENGANTAR METODE
ELEKTROMAGNETIK
Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospek
geofisika adalah metode elektromagnetik (EM), biasanya digunakan untuk
eksplorasi benda-benda konduktif. Metode elektromagnetik merupakan metode geofisika
yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik baik yang berasal dari alam (natural source) maupun sumber buatan (artificial source). Pada metode EM,
parameter yang diukur merupakan respon terhadap radiasi elektromagnetik yang
diterima oleh sensor atau receiver. Perubahan komponen-komponen medan magnet
akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan. Konsep penjalaran gelombang elektroagnetik di bumi dapat dipahami
sebagai proses induksi elektromagnetik (Jiracek,2010).
Gambar Prinsip metode elektromagnetik (Widarto,2010)
Sumber gelombang elektromagnetik yang berasal dari transmiter (pemancar) akan menjalar atau
merambat ke dalam bumi dan menghasilkan atau menimbulkan medan magnet yang
bervariasi terhadap waktu. Medan elektromagnetik tersebut ketika melewati
lapisan atau mengenai benda bersifat konduktor (mengenai atau melewati
daerah/bagian yang memiliki kontras fisika batuan ->
konduktivitas/resistivitas) akan menimbulkan adanya arus yang terpusar atau
sering di sebut “Eddy Current” pada
konduktor di bawah permukaan bumi.
Adanya arus listrik yang mengalir pada suatu konduktor
menyebabkan adanya medan magnet disekitar konduktor tersebut yang dinamakan
medan magnet sekunder. Medan magnet sekunder yang dihasilkan “Eddy Current” yang pada akhirnya
dideteksi oleh sensor atau receiver.
Penjalaran gelombang elektromagnetik ke dalam bumi
telah dijelaskan secara umum oleh James Clerk Maxwell.
v
Persamaan Maxwell
Medan
elektromagnetik dapat digolongkan menjadi 4 parameter medan, yaitu:
E = Interpretasi medan listrik (V/m)
D = Rapat fluks medan listrik (C/m2)
B = Rapat
fluks medan magnet (Wb/m2)
H = Intensitas medan magnet (A/m)
Keempat
medan tersebut memenuhi persamaan Maxwell, yang merupakan persamaan umum yang
dapat mendefinisikan sifat gelombang elektromagnetik. Persamaan Maxwell terdiri
atas:
ü
Hukum
Faraday menyatakan bahwa perubahan medan magnet terhadap waktu menginduksi
adanya medan listrik.
ü
Hukum
Ampere menyatakan bahwa medan magnet tidak hanya terjadi karena adanya sumber
berupa arus listrik, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh medan listrik yang
berubah terhadap waktu sehingga menginduksi adanya medan magnet.
ü
Hukum
Coulomb menyatakan bahwa medan listrik disebabkan oleh adanya muatan listrik
sebagai sumbernya.
ü
Hukum
Kekontinyuan Fluks menyatakan bahwa tidak ada medan listrik monopol.
Besarnya
nilai medan listrik dan medan magnet induksi bergantung pada nilai intrinsik
batuan berupa ɛ (permetivitas), µ (permeabilitas), dan σ
(konduktifitas) yang dihungkan dengan persamaan (1.1) hingga (1.3).
ü
Persamaan
(1.1) menyatakan bahwa besarnya rapat fluks medan listrik tergantung pada
permivitas bahan dielektrik yang diinduksi dan besarnya besarnya medan listrik
yang menginduksi.
ü
Persamaan
(1.2) menyatakan bahwa besarnya fluks medan magnet tergantumg permeabilitas
bahan dielektrik yang diinduksi serta besarnya medan yang menginduksi.
ü
Persamaan
(1.3) merupakan hukum OHM, menyatakan bahwa rapat arus listrik bergantung pada
niai konduktivitas bahan yang terinduksi oleh besarnya medan listrik.
(Vanderlinde, 1993)
v
Klasifikasi Metode Elektromagnetik
Secara umum berdasrkan sumber yang dimanfaatkan meto elektromagnetik
diklasifikasikan ke dalam metode pasif (natural
source) dimana sumber berasal dari alarm atau metode akti (Controlled Source Elektromagnetic)
dimana berasal dari sumber buatan atau atificial.
Berdasarkan domain pengukuran metode elektromagnetik dapat
diklasifikasikan sebagai Time-domain yang diukur sebagai fungsi waktu atau
Frekuensi-domain yang menggunakan satu atau lebih frekuansi.
Gambar
Klasifikasi Metode Elektromagnetik
Karena
prinsip induksi, metode EM bisa berupa:
ü
Ground-base,
dimana salah satu atau kedua pemancar dan penerima ditanam atau ditancapkan
ü
Airborne,
dimana salah satu atau kedua pemancar dan penerima di udara
ü
SeaBorn,
dimana salah satu atau kedua pemancar dan penerima berada di laut
ü
Berehole-based,
dimana salah satu atau kedua pemancar dan penerima ditempatkan dalam lubang
yang digali di bumi
(Oghenekohwo,
2008)
Semua
klasifikasi juga dapat diklasifikasikan menjadi :
ü
Metode
dimana transmiter tetap (stationry)
dan receiver berpindah-pindah (mobile)
ü
Metode
dimana transmiter dan receiver berpindah-pindah (mobile)
Selain itu,
metode elektromagnetik memiliki sistem instrumentasi dengan jangkauan luas dan
juga bervariasi karena memiliki klasifikasi dalam konfigurasi maupun set up
perangkat di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Vanderlinde, J., 1993. “Classical
Elektromagnetic Theory 2nd Ed”, John Wiley & Sons, Inc, US.
Santoso, D., 2002. “Pengantar Geofisika”. Bandung: ITB
Widarto,
Djedi S, 2010. “Controlled Source
Elektromagnetic (CSEM) Method in
Applied Geophysic: An overview”, Slide Workshop EM, EPTC Pertamina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar