Rabu, 23 Mei 2018

Proses Pembentukan Tanah

Proses terbentuknya tanah sangat berkaitan dengan faktor pembentuk tanah. Dimana faktor pembentuk tanah akan mempengaruhi jenis-jenis tanah yang dihasilkan seperti tanah gambut, tanah humus, tanah liat, tanah aluvial dan lainnya. Proses terbentuknya tanah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, namun secara umum proses terbentuknya tanah terbagi menjadi 4 tahapan. 4 tahapan tersebut adalah proses pelapukan batuan, proses pelunakan struktur, proses tumbuhnya tumbuhan perintis dan yang terakhir adalah proses penyuburan. Berikut adalah penjelasan dari 4 tahapan proses terbentuknya tanah tersebut.

Setelah melewati 4 tahapan tersebut maka tanah sudah terbentuk secara sumpurna. Sehingga tumbuhan dan hewan autotrof akan mencari makanannya dalam tanah.

1.      Proses pelapukan batuan

Pelapukan adalah peristiwa hancurnya massa batuan, baik itu secara fisik, kimia ataupun biologi. Pada proses pelapukan batuan ini membutuhkan waktu yang lama. Dimana setiap proses pelapukan pada umumnya dipengaruhi oleh cuaca sehingga batuan yang telah mengalami pelapukan akan berubah menjadi tanah. Berikut adalah 3 jenis proses pelapukan secara umum:

1)      Pelapukan Fisik – adalah hancur dan lepasnya material batuan tanpa merubah struktur kimiawi dari batuan tersebut. Pelapukan kimia ini merupakan proses penghancuran bongkahan batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pelapukan fisik adalah :

a.    Perbedaan Temperatur – Temperatur disini berpengaruh terhadap pelapukan fisik, dimana batuan akan mengalami proses pemuaian apabila temperatur panas dan akan mengalami pengecilan volume apabila temperatur dingin. Apabila hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka lambat laun batuan tersebut akan terbelah dan pecah menjadi batuan-batuan kecil.

b.    Erosi – erosi dapat mempengaruhi pelapukan karena air yang membeku diantara batuan volumenya akan membesar dan yang terjadi adalah air akan membuat tekanan yang dapat merusak struktur batuan.

2)      Pelapukan Kimiawi – adalah proses pelapukan massa batuan dimana perubahan susunan kimiawai batuan lapuk ikut mengalami pelapukan. Proses pelapukan kimia dibagi menjadi 4, yaitu :

a.       Hidrasi – Hidrasi adalah proses pelapukan batuan yang terjadi di permukaan batuan saja.

b.      Hidrolisa – Hidrolisa adalah proses penguraian air atas unsur-unsurnya yang berubah menjadi ion positif dan denatif.

c.       Oksidasi – Oksidasi adalah proses pengkaratan besi. Batuan yang mengalami proses oksidasi pada umumnya memiliki warna kecoklatan, hal ini disebabkan karena kandungan besi dalam batuan akan mengalami pengkaratan. Proses ini memerlukan waktu yang sangat lama akan tetapi batuan akan tetap mengalami pelapukan.

d.      Karbonasi – adalah proses pelapukan batuan oleh gas karbondioksida. Dimana gas ini terdapat pada air hujan ketika masih menjadi uap air. Contoh batuan yang mengalami proses karbonasi adalah batuan kapur.

Tidak hanya itu saja, pelapukan secara kimiawi juga disebabkan oleh hujan asam dimana hujan asam didapatkan dari kondensasi metana, sulfur dan klorida yang terbawa oleh hujan yang bersifat korosif.

3)      Pelapukan Biologi – adalah pelapukan yang terjadi disebabkan oleh makhluk hidup. Pelapukan ini terjadi secara terus menerus setelah tanah terbentuk. Dimana pelapukan biologi ini merupakan pelapukan penyempurna dari sifat-sifat tanah yang akan terbentuk.

2.      Proses Pelunakan Struktur

Pada proses kali ini batuan rempahan yang terbentuk dari proses pelapukan akan mengalami pelunakan. Dimana air dan udara adalah 2 komponen yang memegang peran penting dalam proses ini. Air dan udara tersebut nantinya akan masuk di sela-sela rempahan batuan untuk melunakkan strukturnya.

Selain dapat membantu dalam proses pelunakan struktur batuan sehingga dapat dijadikan sebagai tempat hidup, air dan udara juga akan mendorong calon makhluk hidup untuk dapat tumbuh di permukaan. Namun, perlu diingat bahwa organisme yang dapat berkembang dalam tahap proses ini hanya beberapa saja, contohnya adalah mikroba dan lumut. Proses pelunakan struktur batuan ini membutuhkan waktu yang lama seperti pada proses pelapukan.

3.      Proses Tumbuhnya Tumbuhan Perintis

Setelah melewati proses pelunakan struktur batuan, maka akan dilanjutkan ke proses tumbuhnya keanekaragam tumbuhan perintis. Tumbuhan yang dimaksud disini adalah tumbuhan yang lebih besar dari lumut, sehingga akar-akar yang masuk di dalam batuan yang telah lunak akan membantu proses pemecahan batuan tersebut. Selain itu, asam humus yang mengalir dari permukaan batuan akan membuat batuan yang berada di bagian dalam melapuk dengan sempurna. Pada tahap inilah proses pelapukan secara biologi akan dimulai.

4.      Proses Penyuburan

Proses ini adalah proses terakhir dari proses terbentuknya tanah. Pada tahap ini tanah yang terbentuk akan mengalami proses pengayaan bahan-bahan organik. Dimana tanah yang awalnya hanya mengandung mineral yang berasal dari proses pelapukan akan bertambah subur dengan adanya pelapukan organik. Pelapukan organik ini dapat berasal dari hewan ataupun tumbuhan yang mati dipermukaan tanah. Dalam hal ini mikroorganisme tanah memiliki peran penting dalam proses terbentuknya tanah.

 

GEOWUMU

Proses Pembentukan Tanah

Proses terbentuknya tanah sangat berkaitan dengan  faktor pembentuk tanah . Dimana faktor pembentuk tanah akan mempengar...