PENGANTAR SEISMOLOGI
Seismologi berasal dari
bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti getaran atau goncangan dan logos yang
berarti ilmu pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-kata
seismos tes ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar (Bhani, 2009).
Seismologi adalah ilmu
yang mempelajari gempa bumi dan struktur dalam bumi dengan menggunakan
gelombang seismik yang dapat ditimbulkan dari gempa bumi atau sumber lain
(Gunawan, 1985). Setiap gempa bumi memancarkan radiasi gelombang
seismik yang menjalar ke dalam bumi, dan beberapa gempa dapat menghasilkan
pergerakan tanah yang cukup jauh meskipun cukup kecil untuk dapat dirasakan
oleh manusia tapi terdeteksi oleh seismograf (alat perekam gempa) modern
yang tersebar di seluruh Bumi. Kita dapat mengetahui, seperti apa gambaran dari
struktur interior Bumi dan sifat-sifat gempa bumi melalui gelombang gempa yang
di pancarkan oleh gempa. Para Ilmuwan mempelajari Bumi bagian dalam
dengan mempelajari gelombang gempa ini, karena pengamatan secara langsung
(membuat lubang bor sampai Bumi bagian dalam) sampai saat ini belum
memungkinkan (Nugrahaquake,2009).
· Sejarah
Seismologi (Afnimar,2009)
Tahun |
Tokoh |
Hasil
Temuan |
1660 |
Hooke |
hubungan antara tegangan dan regangan
yang kemudian dikenal sebagai Hukum Hooke. Hukum ini adalah hukum dasar dalam
penjalaran gelombang seismik. |
1821-1822 |
Navier dan Stokes |
pengembangan teori elastisitas oleh
Navier dan Stokes yang bersifat lebih umum baik untuk padatan, gas maupun
fluida |
1830 |
Poisson |
menggunakan persamaan gerak dan hukum
elastisitas untuk menunjukkan bahwa terdapat hanya dua tipe dasar gelombang,
yaitu gelombang P dan S. |
1857 |
Robert Mallet |
gempa besar terjadi dekat Naples,
Italia dan Robert Mallet mempelajari kerusakan gempa tersebut. Dari studi ini
didapat beberapa hasil yang berarti, seperti : 1. Pekerjaannya
merupakan usaha penting pertama dalam seismologi observasi. 2. Ide
gelombang seismik dari suatu titik fokus (sekarang disebut hiposenter). 3. Analisisnya
cacat karena asumsi gempa adalah peristiwa ledakan dan hanya menghasilkan
gelombang tekanan. 4. Namun
demikian, dia sudah mengeluarkan konsep umum tentang seismologi observasi dan
melakukan eksperimen dengan menggunakan sumber buatan. |
1875 |
Filippo Cecchi |
Cara perekaman gelombang yang
merupakan fungsi terhadap waktu (Seismograf). |
1887 |
Lord Rayleigh |
mendemonstrasikan adanya solusi
tambahan dari persamaan gerak elastik untuk gelombang P dan SV yang
berinteraksi dengan permukaan bebas. Gelombang ini disebut gelombang Reyleigh yang merambat
sepanjang permukaan medium. |
1911 |
tipe kedua gelombang permukaan yang
dihasilkan dari interaksi gelombang SH pada suatu medium terbatas dengan
sifat material berlapis dikarakteristikan oleh Love dan karenanya disebut gelombang Love |
|
1898 |
E. Wiechert |
Pengembangan alat dengan memakai
damping viscous, yang dapat merekam seluruh durasi gempa (Seismometer). |
1900 |
B.B.Galitzen |
Seismograf
elektromagnetik untuk pertama kali nya dibuat, yang di aplikasikan
untuk stasiun seismometer di Rusia. Seismometer yang digunakan saat ini
merupakan seismometer elektromagnetik. Tersedianya data dari sesimometer di
seluruh permukaan bumi memungkinkan untuk mencitrakan atau menggambarkan
struktur kecepatan seismic di bawah permukaan bumi. |
1900 |
Richard Oldham |
Identifikasi gelombang P, S, dan
permukaan dari seismogram. |
1906 |
Mendeteksi keberadaan inti bumi dari
ketiadaan gelombang P dan S langsung pada jarak sumber dan penerima lebih
dari 1000. |
|
1907 |
Zoeppritz |
Tabel waktu tempuh pertama yang
dipakai secara luas. |
1909 |
Adrija Mohorovicic |
Keberadaan discontinuity kecepatan antara crust dan mantle berdasarkan
data observasi. Batas lapisan tersebut disebut Moho. |
1914 |
Beno Gutenberg |
Mempublikasikan tabel fasa-fasa dari
inti bumi dan estimasi akurat pertama kedalaman inti fluida bumi (2900 km
yang sangat dekat dengan nilai yang sekarang 2889 km). |
1936 |
Inge Lehman |
Menemukan inti dalam bumi yang padat. |
1940 |
Harold Jeffrey dan K.E. Bullen |
Mempublikasikan versi terakhir tabel
waktu tempuh dengan jumlah fasa-fasa seismik yang besar. JB tabel masih dipakai sampai sekarang. Waktu tempuhnya hanya
berbeda beberapa detik dari model-model saat yang ada saat ini. Dari data
waktu tempuh ini dapat ditentukan penentuan kecepatan rata-rata (referensi)
bumi terhadap kedalaman. K.E. Bullen memperagakan kemungkinan untuk menduga
profil densitas dari hubungan densitas dan kecepatan. Ternyata didapat hasil
yang konsisten dengan hasil modern dari normal
mode seismology. |
Tahun 1900-an terjadi peningkatan
jumlah stasiun gempa, sehingga gempa-gempa besar secara rutin dilokalisasi.
Distribusinya cenderung di sepanjang sabuk (belt) yang terdefinisi dengan
baik, tetapi tidak diapresiasi penuh sampai 1960-an sebagai bagaian dari
revolusi tektonika lempeng, karena interpretasi seismologis cenderung lokal
atau regional. |
||
1906 |
H.F. Reid |
Mempelajari survei yang melintasi
sesar sebelum dan sesudah gempa San Fransisco. |
1910 |
Mengusulkan teori bingkai elastik (elastic rebound theory) yang merupakan
teori sumber seismik yang sangat penting. |
|
1923 |
H. Nakano |
Mengususlkan teori sumber double-couple.
|
1963 |
terjadi kontroversi single-couple dan double-couple. Akhirnya, dari tinjauan teoretis dan observasi
lapangan, model double-couple lebih tepat. |
|
1928 |
Kiyoo Wadati |
Melaporkan bukti pertama yang meyakinkan
tentang fokus gempa dalam (>100 km). Hasil observasi menunjukkan adanya
bidang miring dari peta intensitas (sering disebut zona Wadati-Benioff) yang
mencapai kedalaman 700 km. |
1946 |
Rekaman seismik pertama yang rinci
dari bom nuklir di dekat Bikini Atoll. Setelah itu, negara Amerika dan
grupnya membuat jaringan global di sekitar negara Uni Soviet, yang akan
mendeteksi segala percobaan nuklir. Sampai saat ini, jaringan seismologi
global sudah mencakup seluruh bumi. |
|
1960-an |
Dengan kemajuan teknologi komputer,
maka memungkinkan melakukan perhitungan seismogram tiruan pertama untuk
struktur yang rumit, perkembangan pencitraan bawah permukaan, pengembangan
dalam eksplorasi minyak, gas bumi, dan sebagainya. |
|
1976 |
Data mulai tersedia dalam bentuk digital
dari seismograf global yang memfasilitasi perbandingan waveform secara kuantitatif. |
|
1970 |
Tersusunnya profil kecepatan dan
densitas secara radial, termasuk diskontinuitas minor di kedalaman 4190 km
dan 660 km. |
|
1976-an |
Aki |
Investigasi struktur bumi secara
lateral dan vertikal. Kemudian terjadi pengembangan tomografi yang sangat
pesat. Dari hasil ini dapat terlihat dengan jelas struktur zona subduksi, up-wellling dan sebagainya. |
1935 |
Charles Richter |
Ukuran kekuatan gempa bumi yang
pertama dipakai adalah skala magnitudo yang dikembangkan untuk gempa-gempa di
California Selatan. |
Skala
Richter bersifat lokal dan tidak bisa dipakai untuk
global atau untuk daerah lain. |
||
Selanjutnya, terjadi pengembangan
perhitungan magnitudo fasa-fasa gelombang lain, seperti gelombang bodi atau
gelombang permukaan. |
||
Seringkali terjadi kesalahan
dalam pemberitaan pers yaitu semua magnitudo dalam skala Richter, contohnya pada Gempa Aceh diberitakan 9,5
skala Richter. Sedangkan, dari situs USGS hampir selalu dalam magnitudo momen (Mw). Karena skala Richter adalah empiris dan tidak berhubungan langsung
dengan sifat-sifat sumber gempa. |
||
1966 |
Keiiti Aki |
Formulasi momen seismik. |
· Alat-alat
Seismologi
1. Seismocope:
Suatu alat atau bagian alat yang hanya dapat menunjukkan bahwa suatu gempa bumi
telah terjadi tetapi tidak mendapat catatan apapun (BMKG,2010).
2. Seismometer:
Sensor yang mengkonversi gerakan tanah ke dalam bentuk signal (Afnimar,2009).
Ada pula yang mengatakan, seismometer adalah alat yang digunakan untuk merespon
gerakan tanah akibat gempa bumi (Susilawati,2008).
3. Seismograf:
Gabungan antara seismometer dengan peralatan perekam (Afnimar,2009).
4. Seismograf
Elektromagnetik : Terdiri dari sebuah pencatat elektromagnetik (sensor atau
detektor) yang biasanya merupakan alat bandul dan merupakan galvanometer dengan
sebuah alat pencatatnya (recorder) (BMKG,2010).
5. Seismogram:
hasil dari seismograf, berupa rekaman gerakan tanah sebagai fungsi terhadap
waktu. Data seismogram ini adalah komponen dasar dalam proses inversi yang
merupakan kunci dalam seismologi untuk mendapatkan struktur dan sifat fisik
medium bumi yang dilewati gelombang (Afnimar,2009).
· Cabang Seismologi
1. Seismologi
teknik : untuk menyelidiki gelombang bawah
tanah, contoh pada jalan raya, dll.
2. Seismologi
prospecting: untuk eksplorasi minyak, dan sebagainya.
3. Seismologi
nuklir:dengan memanfaatkan enrgi nuklir, hanya beberapa negara saja yang
menerapkannya, salah satunya yaitu Uni Soviet.
4. Seismologi
forecasting: digunakan untuk memprediksi gempa.
·
Aplikasi Seismologi
Seismologi yang merupakan ilmu yang mempelajari
gelombang yang muncul dari aktivitas alami bumi ini bisa digunakan ke dalam
berbagai aplikasi, antara lain:
1.
Mengetahui
karakteristik lapisan bawah permukaan bumi
llmuwan telah membagi beberapa jenis gelombang, yaitu
gelombang permukaan (terdiri dari gelombang P dan S) dan gelombang badan
(terdiri dari gelombang rayleigh, love). Tiap gelombang memiliki karakteristik
tertentu sehingga dapat diketahui fase-fase yang dilewati oleh gelombang,
kemudian dapat diinterpretasikan untuk mengetahui karakteristik lapisan bawah
permukaan bumi.
2.
Mengetahui
Mekanika Getaran Bumi
Aplikasi ini masih bisa dikembangkan ke dalam berbagai
aplikasi. Dengan diketahuinya mekanika getaran bumi, gempa bumi bisa dipelajari
hingga sampai pada hazard assessment-nya. Dengan seismologi, bahaya gempabumi
dapat diperkirakan dan lokasi episenter (titik pusat gempa bumi pada permukaan
yang diambil secara tegak lurus dari titik pusat gempa bumi pada kedalaman)
dapat ditentukan dengan melihat karakteristik gelombang pada seismogram yang
dicatat oleh seismograf dari hasil ukur alat seismometer. Lokasi episenter
ditentukan dengan melihat selisih waktu tiba gelombang P dan S dan kemudian
diproyeksikan ke dalam grafik.
· Bahaya
Kegempaan dan Resiko Gempa
Bahaya kegempaan (hazard) adalah kejadian alam berupa
gempa bumi yang menghasilkan gerakan tanah, sehingga menimbulkan kerusakan di
permukaan bumi. Resiko gempa (risk)
adalah akibat dari hazard terhadap
kehidupan dan properti. Resiko gempa dapat dikurangi dengan usaha-usaha
manusia, sebaliknya hazard tidak bisa
(Afnimar,2009).
DAFTAR
PUSTAKA
Bhani, Havet Syai.2009.Seismologi. http://copetfisika05.wordpress.com/2009/09/09/seismologi/.
Gunawan.1985. Penentuan Hyposenter dan Origin Time Gempa
lokal Dengan Metode Geiger.Thesis.UGM.
Nugrahaquake.2009. Sejarah
Singkat Seismologi. http://nugrahaquake.wordpress.com/2009/01/28/sejarah-singkat-seismologi/.
Susilawati.2008. PENERAPAN PENJALARAN GELOMBANG
SEISMIK GEMPA PADA PENELAAHAN STRUKTUR BAGIAN DALAM BUMI.Karya
Ilmiah.USU.
Wahyu
Triyoso.1991. Konsep-Konsep Dasar Seismologi.ITB.Bandung.
terimakasih banyak ini sangat membantu untuk tugas saya
BalasHapus