Metode gravitasi merupakan salah satu
metode geofisikayang didasarkan pada pencarian perbedaan kecil medan gravitasi
akibat adanya perbedaan nilai rapat massa materialpada bawah permukaan. Karena
metode gravitasi dapat mengetahui perbedaan rapat massa suatu material
denganlingkungan sekitarnya, metode ini dapat memperkirakanstruktur bawah
permukaan, sehingga sering digunakan dalameksplorasi, baik untuk eksplorasi
minyak maupun eksplorasimineral lainnya.
Dalam pengukuran metode gravitasi, nilaiyang diperoleh bukan merupakan
nilai gravitasi asli wilayahtersebut, melainkan ada beberapa faktor lain
yangmempengaruhinya, antara lain ketinggian wilayah pengamatan,perbedaan
lintang, pasang surut, topografi, kesalahan pada alat, dan lain-lain.
Metode gravitasi biasanya digunakan
untuk survei awaldalam eksplorasi, umumnya digunakan dalam eksplorasiminyak,
yakni digunakan untuk menemukan struktur yangdianggap sebagai oil trap.
Gambar
1. Ilustrasi pengukuran gravity
Gambar 1 dapat diketahui bahwa ada
beberapa titikpengukuran yang memiliki nilai gravityyang lebih besar
dibandingkan dengan titik pengukuran sekitarnya. Hal tersebut mengindikasikan
bahwa di bawah permukaan memiliki nilai ensitas
yang berbeda, tergantung batuan atau material yang terdapat di bawah permukaan
tersebut. Semakin tinggi nilaidensitas suatu wilayah, maka nilai gravitasinya
juga semakin besar. Selain itu, nilai
gravitasi suatu wilayah akan besarapabila
pengukuran dilakukan pada daerah yang tinggi. Pengukuran nilai gravitasi
dilakukan dengan menggunakan alat gravimeter yang memiliki ketelitian tinggi
sehingga mampu mengetahui adanya perbedaan nilai gravity suatu material dengan
lingkungan sekitarnya.
Harga gravitasi yang terukur pada alat
gravimeter bukannilai gravity asli pada titik pengukuran tersebut, melainkan total
gaya percepatan yang dimiliki oleh suatu titik akibatberbagai sumber. Beberapa
sumber yang mempengaruhi pengukuran gravityantara lain:
·
Posisi bumi dalam pergerakan
tata surya, terutama bulan dan matahari (pasang surut)
·
Perbedaan lintang
dipermukaan bumi
·
Perbedaan ketinggian
permukaan bumi (elevasi)
·
Efek topografi
·
Perubahan rapat massa
disuatu tempat(densitas bawah permukaan)
Untuk menghindari efek perubahan nilai
gravitasi akibat adanya pengaruh yang tidak dikehendaki, maka dalamperhitungan
nilai gravitydiperlukan adanya koreksi.
Ø Koreksi-koreksi Metode Gravitasi
1.
Drift and Tidal Correction (Koreksi
Kemuluran dan Pasang Surut)
Koreksi ini drift dilakukan karena adanya kemularan
alat (pegas) ketika dilakukan pengukuran. Setelah dipakai berulang-ulang pada
satu hari survey maka pegas tersebut akan mengalami kemuluran, untuk koreksinya
adalah dengan kembali melakukan pengukuran di titik base sesering mungkin. Pengukuran kembali di titik base dapat
dilakukan setiap satu atau dua jam sekali tergantung kondisi yang terjadi
dilapangan.
Koreksi tidal merupakan koreksi yang dilakukan untuk menghilangkan efek
tarikan gravitasi dari benda-benda ruang angkasa yang berubah terhadap waktu.
Biasanya koreksi ini dilakukan bersamaan dengan koreksi drift. Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
dengan:
= gravitasi pada titik
survey ke-i
= gravitasi pada titik base pada akhir pengukuran di hari
tersebut
= gravitasi pada titik base pada awal pengukuran di hari
tersebut
= waktu pengukuran pada
titik survey ke-i
= waktu pengukuran pada
titik base pada awal pengukuran di hari
tersebut
= waktu pengukuran pada
titik base pada akhir pengukuran di
hari tersebut
Gambar 2. Koreksi drift dan
tidal
Gambar 3. Mekanisme kerja
gravimeter
2. Latitude Correction (Koreksi Lintang)
Koreksi ini dilakukan untuk
mengoreksi nilai gaya berat pada setiap lintang geografis yang disebabkan oleh
bentuk bumi yang ellipsoid dan adanya gaya sentrifugal yang disebabkan oleh
rotasi bumi. Persamaan untuk kkoreksi lintang adalah:
gn= 978031.85 (1+5.278895x10-3sin2(lat)
+ 2.3462x10-5sin4(lat)) (mgal)
Gambar 4. Pengaruh bentuk
bumi terhadap percepatan gravitasi
3. Free Air Correction (Koreksi Udara bebas)
Koreksi ini untuk
menghilangkan pengaruh dari ketinggian terhadap nilai pengukuran pada suatu
titik pengamatan.
gfa = - 0.3086 x h (mgal)
dengan h adalah ketinggian stasiun titik
pengamatan dari permukaan laut.
Gambar 4. Perbedaan nilai pengukuran percepatan gravitasi pada
permukaan bumi dengan pengukuran pada ketinggian tertentu
4.
Bouger Slab Correction (Koreksi Bouger)
Koreksi ini merupakan koreksi
pertama yang dilakukan untuk perhitungan kelebihan massa pada titik observasi
terhadap permukaan laut. Selain itu, koreksi ini menghitung defisiensi massa
pada titik observasi yang terletak di bawah permukaan laut. Bentuk persamaan
dari koreksi ini adalah:
GB = gobs – gn + 0.3086h – 0.04193rh (mgal)
dengan r adalah densitas
rata-rata dari batuan disekitar area survey.
5. Terrain Correction (Koreksi Topografi)
Koreksi ini menghitung
variasi percepatan gravitasi yang disebabkan variasi dari topografi pada setiap
titik observasi. Bentuk dari persamaannya adalah:
GB = gobs – gn + 0.3086h – 0.04193rh (mgal)
Besarnya nilai gravitasi
yang benar-benar ditimbulkan oleh sumber batuan bawah permukaan dikenal dengan
anomaly gravitasi atau disebut juga anomaly Bouger. Anomali gravitasi
menggambarkan variasi lateral dari densitas batuan yang secara tidak langsung
menggambarkan struktur geologi bawah permukaan. Hal ini menyebabkan metoda
gravitasi digunakan sebagai survey geofisika tahap awal dalam eksplorasi minyak,
tambang, maupun panas bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Lutfia, P.I.A, dkk. 2012. Eksplorasi Parameter Fisik Cekungan Migas di
Perairan Blok Ambalat dengan Metode Gravitasi. Institut Teknologi Sepuluh
Nopember: Surabaya
Budi, Aditya. 2009. Teori Dasar Metode Gravitasi. Institut
Teknologi Bandung:Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar